Sunday, October 31, 2010

PEDROSA 26 FANS CLUB INDONESIA: Orang spanyol lebih menyukai Pedrosa ketimbang Lorenzo

PEDROSA 26 FANS CLUB INDONESIA: Orang spanyol lebih menyukai Pedrosa ketimbang Lorenzo

Kisah Tiga Orang Slanker dalam "Metamorfoblus"

JUDUL:
Metamorfoblus,
SUTRADARA: Dosy
Omar, PEMAIN:
Kaka Slank,
Bimbim Slank,
Abdee Slank, Ridho
Slank, dan Ivan Slank.
Grup band Slank yang
digawangi Kaka (vokal), Bimbim
(drum), Abdee (gitar), Ridho
(gitar), dan Ivan (bas) kembali
merilis sebuah film dokumentar
ala Slank dengan pengambilan
sudut pandang kisah tiga orang
Slanker (penggemar Slank) dari
tiga kota dan kisah yang
berbeda.
Film dokumenter berdurasi 90
menit yang bertajuk
Metamorfoblus itu diawali
dengan kisah Joker Supriadi,
seorang Slanker yang juga
berprofesi sebagai polisi di
Kepulauan Batam. Sebagai
penyuka berat Slank, Joker
termasuk fanatik. Ini bisa dilihat
dari koleksi album dan pernak-
pernik Slank yang memenuhi
tempat tinggalnya.
Joker yang sehari-hari akrab
dengan senjata api, lengkap
dengan perawakan yang
sangar, nyatanya masih bisa
terlarut sambil menitikkan air
mata saat Slank menyanyikan
lagu Ku Tak Bisa dalam sebuah
konser di Batam.
Tak hanya kisah Joker di Batam
saja yang diangkat dalam film
Metamorfoblus. Selanjutnya ada
kisah Adi, Slanker dari
Jogjakarta yang berhasil
sembuh dari kecanduan
narkoba begitu menerima surat
spesial berupa motivasi dan
pencerahan dari Bimbim dan
Bunda Ifet.
Metamorfoblus juga tak luput
mengangkat kisah Maksimus,
Yepo, Roberto cs dari Kupang
yang bersusah payah mengurus
passport untuk sekadar
menonton konser Slank di Dili,
Timor Leste. Sejumlah konflik
batin tak ketinggalan disajikan
dalam kemasa dokumenter
anak-anak Slanker dari Nusa
Tenggara tersebut.
Film kedua Slank kali ini tetap
pada konsep penampilan
gambar seperti di film Generasi
Biru. Dengan gambar yang
seadanya, tata cahaya yang
minimal, Metamorfoblus yang
digarap sepanjang tur Slank di
2008 dan telah menghabiskan
200 kaset mini DV, tetap
dikemas dengan pesan moral
yang sangat berbobot.
Tak ayal Kaka cs tak bisa
menampik bahwa dengan
Metamorfoblus mereka bisa
mengenal sisi lain kehidupan
Slank yang belum terjamah. "Ini
dokumentasi soal Slankers yang
manuisawi sekali, gue
melihatnya ada penggemar
yang fanatis sekali. Kami hanya
manggung dua jam tapi ada
penggemar yang menyiapkan
persiapan sampai berhari-hari,"
kata Bimbim usai nonton
bareng Metamorfoblus di Pusat
Perfilman Haji Usmar Ismail,
Jakarta Selatan, Kamis
(21/10/2010).
Sisi positif Slanker yang
ditampilkan juga tak dapat
dibantah oleh Kaka. "Ini banyak
perubahan dari anak muda
yang sembarangan jadi serius,
yang tadinya ngedrugs jadi
enggak, yang tadinya bebas
mondar-mandir dari Kupang-Dili
jadi enggak bebas," ujar Kaka.
Sesuai dengan rencana,
Metamorfoblus akan
ditayangkan di 10 kota besar di
Indonesia, antara lain Jakarta,
Bandung, Surabaya, dan
Jogjakarta pada awal November
2010 ini. Namun film garapan
sutradara Dosy Omar ini hanya
akan diputar di tempat
pemutaran film alternatif seperti
nonton bareng dan layar
tancap.

Friday, October 22, 2010

MSC (Medan Slanker's Club)


Seiring
Perkembangan Dunia
Musik di Indonesia
kami hadir di tengah-
tengah Generasi Muda Suatu
Organisasi yang tidak Berbau
Politik, Berdiri di Atas Semua
Golongan. Mengajak para
generasi Muda untuk berkarya,
kreatif dan Mandiri kamilah ..
Medan SlanKer’s Club ( MSC )
Berdiri Pada Tanggal 30 Maret
2005 dengan tujuan Bersatu
Dalam Damai Tertawa dan
Menangis Bersama Hal ini di
tujukan untuk menggugah para
anak Muda untuk bersatu
menyebarkan virus Perdamaian
dan aksi Solidaritas tanpa
Narkoba menjadikan generasi
muda yang peduli dengan
lingkungan dan membentuk
pribadi yang mandiri,
bertanggung jawab dan cinta
tanah air.
VISI : Menjadikan Anak
Muda yang Kreatif, Mandiri,
Bertanggung Jawab dan Cinta
Damai
MISI : Bersatu
menyebarkan virus Perdamaian
dan aksi Solidaritas tanpa
Narkoba menjadikan generasi
muda yang peduli dengan
lingkungan dan membentuk
pribadi yang mandiri,
bertanggung jawab dan cinta
tanah air.
bagi yang ingin
bergabung bisa langsung
mendatangi sekretariat MEDAN
SLANKER'S CLUB. di Jln marindal
Gg sari No 3.

Friday, August 6, 2010

KEMBALI KE ALAM Bareng Medan Slankers Klub " TOURING to BINGE "

KEMBALI KE ALAM Bareng Medan Slankers
Klub " TOURING to BINGE "
Tuan Rumah: MSC Kreatif
Waktu dan Tempat
Waktu: 08 Agustus dari jam 8:00 sampai 22:30
Tempat: Kumpul di Sekretariat MSC ... JL. Marindal
1 Psr V Gg. Sari No. 3
Keterangan
KEMBALI KE ALAM Bareng Medan Slankers Klub "
TOURING to BINGE "
minggu 08-08-2010. siapapun boleh
ikoooootttt.... gratiss..

Saturday, July 17, 2010

profil ivan

IVAN : NOMOR SATU MUSIK,
NOMOR DUA PACARAN
Sejak kecil Ivanka, emang
doyan musik. Kelas dua SMP
udah mulai ngeband."Abis,
informsi yang gue terima dari
koran dan majalah, jadi anak
band asyik," kata cowok
kelahiran Jakarta 9 Desember
1971 itu. Tapi Ivan pantang
menyerah, keinginan terjun ke
dunia musik malah
menggebu-gebu waktu
tetangganya membeli perlatan
musik, ditaro diterasnya pula.
Siriklah dia. Semula dia sering
kena damprat bokap kalo
kepergok lagi latihan. Lama-
kelamaan, bokapnya sendiri
yang ngajarin main gitar.
"Orang pertama yang ngajarin
kenal instrumen, ya bokap
gue," kata cowok yang pernah
ikutan Festival Rock Sejawa
Bali,1988 ini. Maklum acara
ngeband waktu itu lagi
ngetrend. Ivan jelas nggak
mau ketinggalan.
Karena terasa keasyikan,
sekolahnya di SMU 17
Agustus , Jakarta nyaris
berantakan. La bayangin aja,
waktu pelajaran berlangsung
dia malah asyik nulis lirik lagu
di bangku belakang. Kelakuan
serupa juga berlanjut saat
Ivan kuliah di Sekolah Tinggi
Transportasi (STMT) Trisakti,
akibatnya ia Cuma mampu
bertahan sampai semester V.
Toh dia nggak menyesal di DO
dari sana. "Kalo dipikir gue
malah lebih berarti setelah
nekad terjun ke dunia musik.
Banyak banget yang gue
dapat," alasannya enteng.
Sebelum nyasar ke Slank, Ivan
sempat gabung sama Abdee
di grup Flash. Nggak lama
kemudian pindah ke House of
The Rising Sun band beraliran
rock & roll itu sering banget
main di Poltot. Sejak itulah,
Ivan akrab dengan Bimbim
dan kawan-kawan. Malah
tahun 1993, ia diajak rekaman
untuk album pertama Imanez
Anak Pantai.
Tahun 1997, Ivan ditawarin
bergabung dengan Slank.
Hatinya sempat bimbang
karena waktu itu lagi akrab
sama Bongky. Untunglah
mantan pemain bass itu justru
memberinya dorongan. "Gue
bersyukur, banyak banget
yang gue dapat begitu
bergabung dengan Slank,"
katanya mantap. Keseharian
Ivan boleh dibilang dihabiskan
dengan nongkrong di Potlot.
Kalo nggak latihan, nemenin
Slanker, ato nyobain nulis lirik
lagu. "selain itu ya pacaran,"
katanya sembari tertawa.
Sebagai pemusik baru,
otaknya sarat oleh gagasan.
Bareng Slank, misalnya, dia
pingin munculin musik etnik.
"Lagu akan kedengaran lebih
enak didengar."
Dibanding dulu, Ivan sekarang
cenderung peka sama
lingkungan. Dia mulai sering
ikut mikirin keadaan negeri
yang makin nggak karuan,
padahal dulunya cuek bebek.
Kok sekarang berubah ?
"Mungkin karena gue dekat
dengan orang-orang yang
kritis dan mau berpikir." Tak
jarang Ivan berdiskusi dengan
Slank, juga dengan teman-
teman dirumahnya. Kalo baca
koran, nonton TV bukan Cuma
melahap informasi musik.
Hasilnya antara lain bisa
disimak lewat lagu ciptaanya
pada album Matahati
Reformasi, yaitu Naluri
Binatang. Kayaknya Ivan
emang berniat terjun total di
musik. Dia siap
mempertaruhkans segalanya.
"Gue akan merasakan
kepuasan kalo gue bisa
menghibur penonton. Sangat
asyik tu. Orang seneng karena
terhibur, apalagi sampai
histeris segala. Nggak bisa
ditebus dengan uang
berapapun, soalnya itu
merupakan kenikmatan
tersendiri," paparnya bangga.
Dia juga berhasil meyakinkan
ortunya bahwa
keterlibatannya dimusik
nggak seburuk yang mereka
sangka. "Dulu gue sempat
dilarang main band, karena
anak band itukan identik
dengan obat-obatan dan
minuman keras. Padahal
nggak semuanya begitu. Nah
tugas berat gue yaitu
nunjukin ke mereka bahwa
gue nggak seperti yang
mereka kira." Kini Ivan boleh
dibilang sukses, meski
mengaku belum berani
"mempengaruhi" adik
lelakinya untuk ngikutin jejak
dia. "Soalnya dia udah telat,
anak seusia dia kan mustinya
udah jago main band".

profil abdee

ABDEE : DIHARAPKAN JADI
ANGGOTA DPR, MALAH JADI
GITARIS
Dilarang main musik malah
jadi pemusik, itulah Abdee
Negara. Cowok kelahiran
Donggala, 28 Juni 1968.
Bokapnya, andi Cella Nurdin,
mantan anggota DPR. Wajar
kalo ia menginginkan Abdee,
anak ketujuh dari delapan
bersaudara, bisa ngikutin
jejaknya. "Mungkin karena
ortu gua melihat kakak gua
yang juga main musik,
sekolahnya gagal." Toh ia
ngotot pengen pol-polan.
Karena permintaannya untuk
dibeliiin gitar nggak pernah
dikabulkan, dia sempat
berpikir diperlakukan
diskriminatif oleh sang bokap.
Beruntung hal itu nggak
sampe menyurutkan niatnya
untuk bermusik. Sejak SMP
diam-diam Abdee sudah
bergabung dengan teman-
temannya yang berusia jauh
lebih tua dan rata-rata sudah
punya pengalaman.
Abdee pun tambah pede
waktu diberi kesempatan
nyanyi sekaligus main gitar di
pesta ultah adiknya. Dengan
dalih sumpek dikampung
halaman, Abdee ngerengek
untuk nerusin sekolah ke SMU
1 Palu. Padahal ia mengincar
fasilitas ngeband disana yang
tentu saja lebih komplit
ketimbang Donggala. "Gue
pingin ngerasain pegang gitar
elektrik itu kayak apa."
Katanya jujur. Disana, ia
memang sempat bikin
Interview Band bareng
Hengky Supit – mantan vokalis
Whizzkid. "Dulu sebenarnya
gue ngebet pengen jadi
vokalis, tapi kalo pas nyanyi
suara gue kedengaran ancur.
Ya udah milih gitar aja," dia
tertawa geli.
Ketika itu sang nyokap yang
sering ngasih duit kalo dia
butuh buat beli senar gitar.
Untung, sekolahnya nggak
berantakan. Abdee bahkan
pernah masuk ranking III dan
lolos Sipenmaru (sekarang
UMPTN). Keinginan main
musik yg begitu kuat
menyebabkan kuliahnya di
Fakultas Ekonomi di
Universitas tadukalo, Palu,
Cuma dijalaninya sebulan.
Tanpa gitar ditangan apalagi
punya kenalan, Abdee ngabur
ke Jakarta pada 1988. Sejak
itu ortunya sadar niat Abdee
nggak bisa dibendung dan
mereka mulai mendukung.
Sayang, pertemanan Abdee
dengan dunia musik telah
mengantarnya ke dunia
alcohol. Padahal jujur saja dia
mengaku Cuma pingin meniru
artis kondang. Abis dengan
teler dia serasa sudah jadi
pemusik beneran. Sampai
suatu hari seorang teman
menegurnya.
"Ngapainmabuk ? Musisi top
itu terkenal dulu baru mabuk,
Lu terkenal aja belum udah
mabuk-mabukan." Kalimat itu
sangat membekas dihatinya.
"Sekarang kalimat itu yang
selalu saya omongkan ke
murid-murid saya kalo mereka
mabuk," kata instruktur gitar
ini.
Sejak ikut Indra Lesmana
Workshop,yg ditekuninya
selama enam bulan,
pergaulannya dengan musisi
mulai luas. Adalah ote Abadi,
gitaris kelompok Leo Kristi,
yang pertama mengajaknya
rekaman. "Gue punya gitar
sendiri sejak jadi professional
(dibayar) di musik.
Sebelumnya pinjam sana-sini."
Penggemar motorcross dan
mancing ini sempat lepas gitar.
Keterlibatannya sebagai stage
manager dan music director
pada rumah produksi milik
penyanyi jazz Ermy Kulit, telah
membuka matanya. "Ternyata
musik itu bukan Cuma main
gitar, tapi ada juga segi
entertain dan bisnisnya,"
simpul suami Nita (26) dan
bapak dari Andi Alanis (14
bulan). Dengan Ermy Kulit
Cuma bertahan sebentar, ia
segera menyambar kembali
gitarnya. Dan
menggelendanglah dari satu
pub ke pub yang lain, bantuin
banyak pemusik. Nah
pergulatan itulah yang
mengantarnya pada Slank.
Sayang, sang bokap nggak
sempat menyaksikan
keberhasilannya.
"Sebelum meninggal, dia
bilang pengen melihat gue
manggung. Tapi keinginannya
itu nggak kesampaian," Abdee
menerawang masa lalu. Ia
pernah salah menafsirkan
Slank sebagai grup yang
nggak mampu memainkan
blues (kecuali Pay). "Ternyata
personel Slank itu anak Blues
semua." Katanya. Secara
musical, Abdee Negara
mungkin memberikan
kontribusi yang besar
terhadap Slank. Tapi
kehadirannya diakui telah
membuat Slank lebih seger.

profil ridho

RIDHO : OBSESINYA BIKIN
LAGU KERAS
Kalo Slank lagi manggung dan
Kaka menyebut nama si
ganteng, inilah dia : Mohamad
ridho hafiedz, cowok
kelahiran Palangkaraya 3
September 1973. Orangnya
kalem, sedikit imut-imtut dan
konon emang paling bikin
gemes Slanker cewek alias
Slanky. Sebelum bergabung
dengan Slank pada September
1997, nggak banyak yang
mengenal sosoknya, kecuali
buat mereka yang pernah
nyimak album last Few
Minutes (LFM). Di inilah nugie
dulu pernah bergabung. LFM
sebenarnya punya potensi
buat maju. Cuma system
promosi yang asal-asalan
membuat namanya
tenggelam.
Si bontot dari tujuh
bersaudara ini mewarisi
darah seni dari kakeknya.
Kelas 2 SMP mulai main jazz
dengan spesifikasi instrumen
bas. Merasa nggak enjoy, kelas
2 SMU banting setir ke gitar.
Kali ini girilan musik jazz yang
bikin jiwanya nggak puas.
Ridho pun berpikir untuk
memainkan musik rock.
Pemusik rock kan rata-rata
gagah, begitu pikirnya.
Latihan keras pun dimulai.
Hasilnya ? "Bokap ngamuk-
ngamuk liat gue main gitar di
kamar, padahal esoknya mau
ujian. Gitar yang gue mainin
mau dia banting," kata alumni
SMUN 21 jakarta tahun 1991
itu.
Di Palangkaraya, fasilitas
musik kurang banget. Mana
mungkin menyalurkan bakat ?
Ridho pun mulai terpengaruh
sama cerita sukses pemusik
daerah yang urban ke Jakarta.
Selepas SMP hengkanglah dia
kesana. Berbagai festival
diikutinya. Gitar pun makin
nggak bisa lepas dari
kehidupannya. Coba, orang
tua mana yang nggak kuatir ?
Ada satu festival yang
berlangsung di Jatinegara
pada 1992. Bandnya berhasil
masuk final. "Waktu itu gue
bawain lagu-lagu Slank. Slank
sendiri saat itu jadi bintang
tamu," katanya mencoba
mengingat masa lalu.
Lama kelamaan hati sang ortu
luluh juga melihat kekerasan
hati Ridho. Pada 1996 ia cabut
ke Amerika. Selama setahun ia
kuliah di Musician Institute –
Guitar Institute of Technology.
Pulang dari sana dia berhasil
ngantongin sertifikat. Padahal
nggak semua siswa mampu
memperolehnya. Sepulang ke
Jakarta, Ridho melihat
kenyataan bahwa karir LFM
makin nggak jelas. Lepas dari
kurang tergarapnya system
promosi, grup ini kurang
memberinya kepuasan dalam
bermusik. "Bukannya di LFM
nggak ada kebebasan, tapi
konsep musik grup itu emang
nggak memberinya
kesempatan buat geber-
geberan. Dalam keadaan
ngambang selepas dari LFM
itulah ia bertemu dengan
Bimbim. Obsesinya segera
terpenuhi ketika menggarap
album Matahati Reformasi
yang sarat dengan kemarahan
serta kritik-kritik yang
menyodok khas Slank. Nggak
risih ikut-ikutan ngomong
reformasi ? "Justru karena
sama Slank jadi nggak ada
beban. Soalnya gue tahu dari
dulu band ini sudah aktif
omong soal reformasi. Kalo
bukan dengan mereka, gue
pasti nggak bakal mau
ngomongin reformasi," Ridho
memberi alas an.
Ada peristiwa unik menjelang
gabungnya instruktur gitar ini
ke Slank. Setiap mengajar, ia
pantang ngidupin handphone.
Alasannya mengganggu
konsentrasi. Entah kenapa
saat itu secara sadar
handphone dia hidupin.
"Nggak tau kenapa tuh,
pokoknya HP sengaja gue
pasang." Benar saja, pada saat
itu Ridho ditelepon Lulu Ratna,
manajer tur Slank, supaya
dating ke jalan Potlot buat
audisi. Akar blues yang kental
memudahkan cowok ini
beradaptasi dengan warna
musik Slank. Pada awal
bergabung, Ridho sadar betul
perhatian orang tertuju sama
dirinya dan Abdee sebagai
gitar Pay, tapi kemudian
bersikap masa bodoh. Kalo
dipikirin terus, bisa-bisa
stress . Mungkin
kekhawatirannya itu cuma
sekedar sindrom anak baru.
Siapa tahu, perhatian itu bakal
beralih pada dirinya. Itu soal
waktu kok. Terbuktisekarang
nggak satupun slanker yang
protes dengan kehadirannya.
Bahkan ya itu tadi mereka
dibikin gemes sama gaya
panggungnya.

profil kaka

KAKA : SEJAK KECIL SUDAH
JADI ANAK TERBUANG
Akhadi Wira Satriaji alias Kaka
adalah gambaran pas bocah
yang nggak pernah
merasakan kasih saying ortu.
Usia 2 tahun ditinggal mati
nyokap. Ia dengan ketiga
sodarnya, santi, Koko dan Kiki
segera terlempar dari
lingkungan keluarga. Tiga
nama terakhir ini dititipkan
pada seorang kerabat di
Surabaya (Rere, drummer
Grass Rock), sedang Kaka
pada keluarga Denny di
bilangan Kebon Sirih. Seorang
diri, bocah kelahiran Jakarta
10 Maret 1973 itu berusaha
menemukan identitas. Nggak
punya tempat mengadu, selalu
kebingungan mencari
jawaban buat hal-hal yang
nggak dimengertinya.
Termasuk waktu tergoda
ngicipin narkotik saat kelas 6
SD. "Waktu itu nggak sempat
bertanya gimana resikonya
kalo ngegunain itu barang.
Waktu teman-teman make, ya
gue ikut-ikutan."
Ia menyesalkan tindakan sang
bokap yang memisahkan
dirinya dari ketiga kakaknya,
hingga diantara mereka tidak
terjalin kehangatan. "Gue
nggak pernah akrab sama
mereka, karena secara prinsip
berbeda. Mungkin pengaruh
lingkungan," kenangnya. Asal
tau aja, Koko adalah gitaris
Kidnap Katrina. Sedang Kiki
termasuk personel slank
angkatan pertama. Narkotik
boleh merenggut masa
kecilnya, tapi Kaka cilik tetap
punya cita-cita keren : jadi
binaragawan. Ketika SD dia
juga ikut-ikutan keranjingan
breakdance dan sama sekali
nggak pernah berpikir jadi
pemusik. Itu sebabnya,
semasa tinggal di Kebon Sirih,
dia suka merasa terganggu
oleh kehadiran slank yang
sering nebeng latihan disitu.
"Kesalnya minta ampun. Abis,
nggak bisa tidur siang."
Kuatir sekolahnya terganggu,
Bunda menarik tu anak ke
Potltot. Eh disana malah diajak
ngeband sama Masto, adik
Bimbim. Merasa nggak punya
bakat, dia menolak tawaran
itu dan mulai kabur-kaburan.
Toh, dia nggak punya tempat
pulang selain di Potlot.
Akhirnya Kaka menyerah dan
bersedia gabung sama Masto
dalam grup Lovina. Belum
sempat masuk studio
rekaman, Masto terpaksa
merelakan Kaka buat
disumpalkan pada formasi
Slank yang baru dititnggal
pergi Well Willy. "Awalnya mas
Bimbim minjem gue selama
dua tahun. Tapi akhirnya
kebablasan…" Lagian, minjem
kok dua tahun ?
Slank membuatnya kerasan,
karena persyaratan yang
diajukan Bimbim nguntungin
dirinya. Bimbim mengajukan
syarat bahwa siapapun yang
masuk slank musti berani
milih : main musik atau
sekolah. Kaka yang saat itu
baru dikeuarin oleh gurunya
gara-gara berantem terus di
sekolah tentu saja seolah
mendapat penampungan.
"Padahal gue udah siap-siap
mau ujian biologi, pake bawa-
bawa tomat segala. Gue
dipanggil guru, kirain mau
langsung dites. Nggak
taunya…." Ada satu kebiasaan
Kaka yang sering bikin kesel
orang. Anak itu hobi banget
nyorat-nyoret dinding atau
kertas kosong yang
ditemukannya dimana saja.
Kelak kebiasaannya ini
disalurkannya di Slank. Masih
ingat logo pertama slank ?
Nah, idenya muncul dari dia.
Wartawan atau slankers yang
pernah ngobrol sama dia pasti
bakal ingat gimana tangan
Kaka nggak pernah mau
berhenti nyoretin apa saja
yang bisa dicoret. Kertas
kosong, surat kabar bahkan
permukaan meja sekalipun.
Kalo lagi tur, giliran kamar
hotel tempat rombongan
Slank menginap yang jadi
korban keisengannya.
Terutama sprei. Bunda Iffet
yang rupanya mencium bakat
tersebut, bermaksud
mengirimkannya ke Bali
dengan harapan jadi pelukis.
Si Kaka jelas ketakutan
setengah mati. "Takut nggak
bisa balik lagi, hehehe!" Pada
saat itulah Bimbim tampil
menggagalkan rencana
Bunda, sambil menjamin
bahwa ia sanggup ngurus
sepupunya itu. Atas saran
Bimibim pula, ia abis-abisan
latihan vokal. Sayang, yang
diterimanya justru ledekan
dari kiri kanan. Dia dianggap
nggak becus ngolah suaranya
sendiri.
Tahun 1994 dia bertemu Irni
Arianti Nasution (cewek
kelahiran 1971), yang saat itu
lagi ditaksir sama Dhani
Manaf. Suatu hari Kaka dan
Irni nonotn pertunjukan Dewa
19. Ari Lasso yang tahu ada
vokalis Slank diantara
penonton, segera mendaulat
Kaka buat menyanyikan
sebuah lagu dari Queen.
Sepulang dari nonotn itulah
kaka dan Irni resmi pacaran.
Menikah pada 14 Mei 1996,
pasangan itu kini dikaruniai
Soleil Luna (2). Sekarang
hidupnya boleh dibilang
lengkap sudah. Popularitas,
istri cantik dan tentu saja anak
cucu. Kalo ada yang
disesalinya, itulah hubungan
yang tetap renggang dengan
bokapnya.

profile bimbim

BIMBIM : PALING JAGO
NUNDUKIN CEWEK
Pendiam tapi keras adalah
watak cowok kelahiran
Jakarta 25 Desember 1966 ini.
Drumer otodidak inilah arsitek
dibalik sukses Slank.
Tongkrongan Bimo Setiawan
Sidharta tergolong khas.
Gerakannya terkesan malas-
malasan. Badan ceking
(percaya atau tidak, banyak
Slankers sekarang pada
ngurusin badan, berusaha
niru dia), kacamata cengdem
nggak pernah lepas dari jidat.
Kegemarannya sama warna-
warni genjreng bukan hanya
sebatas pakaian, tapi juga
sampai ke handphone.
Kakeknya seorang nasionalis
sejati, yang selalu mencecoki
Bimbim kecil dengan cerita-
cerita penuh heroisme,
termasuk kisah dalam
pewayangan. Tapi waktu
beranjak akil baliq, apa yang
diceritakan sang kakek nggak
pernah bisa ditemui dalam
kehidupan sehari-hari.
Merasa frustasi, ia segera
menjadikan musik sebagai
pelarian. Bimbim nggak punya
hasrat lagi nerusin sekolah.
Obsesinya Cuma satu, jadi
seniman musik. Kehidupan
yang liar dan bebas ikut
membentuk kepribadiannya,
termasuk akrab sama obat-
obatan yang disentuhnya
ketika menginjak bangku SMU
Percik. Banyak yang
beranggapan bahwa Bimbim
adalah Slank itu sendiri. Sebab
otaknya emang hampir nggak
pernah berhenti mikirin
perkembangan dan masa
depan grup tersebut. Dia
membayar mahal buat
langkahnya menjadikan Jalan
Poltot sebagai markas Slank
sekaligus Pulau Biru. Bimbim
nyaris kehilangan privacy.
Seringkali, baru nongol dari
kamarnya, kudu nanda tangan
atau foto bareng Slankers.
"Sekali dua kali asyik bisa
nyenengin mereka. Lama
kelamaan ya teller juga…"Dia
pula yang paling puyeng
waktu Pay, Bongky dan Indra
ngadat. Sebab, tanggung
jawabnya bukan melulu
ngurusin musik dan menjaga
kekompakan, tapi juga urusan
dengan produsen. Terutama
sejak Slank memisahkan diri
dari proyek Q, bendera milik
Budhi Soesatio.
Suatu ketika dia naksir
tetangganya, tapi ortu si
cewek menentang habis-
habisan. Maklum, rocker
gondrong ini dianggap
pemusik dengan masa depan
yang auk ah gelap.
Kegusarannya dikatain
macem-macem itulah yang
mengilhami Memang, satu
lagu keras dari album perdana
Slank yang sampai sekarang
masih kerap dibawakan.
Ngilang dari hiruk-pikuknya
Jalan Potlot merupakan
kebiasaan Bimbim kalo
merasa suntuk. Itu pula yang
ia lakukan ketika Slank lagi
dilanda kemelut. Seluruh
penghuni Pulau Biru
mencarinay kesana kemari.
Tentu saja usaha mereka sia-
sia, karena Bimbim ngumpet
di sebuah hotel di Yogyakarta.
Disana ia ngamuk sendirian,
menghancurkan seisi kamar
hotel. "Gue mengganti
kerusakan lebih mahal dari
biaya nginap selama dua
minggu," kenangnya pahit.
Kepiawaian Bimbim selain
nulis lagu adalah menaklukan
cewek. Suatu ketika di Potlot
muncul sejumlah slanker
cewek asal manado. Seorang
diantara mereka, meminjam
istilah kaka, dikenal sebagai
slanker misterius. Maklum
pendiam banget. Joane
Josephira, namanya. Diantara
personel Slank,konon, Cuma
Bimbimlah yang berhasil
mendekati. Di slank berlaku
hokum rimba, siapa paling
kuat dialah yang berkuasa.
Anekdot ini tentu Cuma
berlaku buat urusan cewek.
Nah, selain dikenal piawai
nundukin cewek, Bimbim kan
komandannya Slank. Lengkap
sudah kekuatannya. Lihat aja
gimana dia memburu Joane
sampai ke Bali. Soalnya, si
cewek itu bersekolah di PLBI.
"Dalam setahun gue enam kali
pergi ke Bali." Apa boleh buat,
cewek blesteran Amerika-
Manado itu akhirnya luluh
juga (atau terpaksa karena
kasian, nggak tau deh!). Jo
resmi jadi istrinya setelah
dinikahi di Sukabumi, 6 Juni
1993, sekitar dua bulan
setelah perkawinan Irni-Kaka.
"Memang dia yang
ngomporin," kata Bimbim.
Maksudnya mau nyalahin nih ?
Soal hukum rimba tadi,
sekarang Bimbim pasti nggak
bisa menepuk dada. Kecuali
kalo mau dikemplang Jo.
Apalagi Slank kedatangan tiga
personel yang fresh from the
oven, yaitu Ivan, Ridho dan
Abdee Negara.

Friday, July 16, 2010

Awal mula slank masuk rekaman

Setelah berulang kali ditolak,
akhirnya tahun 1990 demonya
diterima dan mulai rekaman
debut album Suit-Suit... He He He
(Gadis Sexy). Album yang
menampilkan hit Memang dan
Maafkan itu meledak dipasaran
sehingga mereka pun diganjar
BASF Award untuk kategori
pendatang baru terbaik. Album
tersebut juga seakan
"menampar" industri musik
Indonesia yang kala waktu itu
masih gencarnya lagu lagu
Malaysia seperti tembang
Issabella milik Search. Musik Slank
yang Rock 'N Roll Blues itu bisa
dibilang penyelamat kaum anak
muda di Indonesia. Gayanya yang
cuek dan slengean tapi
bersahabat itu menarik massa
yang saat itu masih sebatas
minoritas.
Album kedua mereka,
Kampungan pun meraih sukses
yang sama. Hits single dari
album Kampungan adalah
Mawar Merah dan Terlalu Manis
yang dibuat dalam dua versi.
Suka suka dan Jualan. Namun
anehnya,, justru lagu yang versi
Suka suka lah yang menjadi hits
dan sering dimainkan. Lagu nya
memang damai karena Kaka
bermain harmonika (bukan
pertama kali ini saja Kaka
bermain harmonika). Di album
Kampungan ini pun,Slank
memasukkan lagu Nina Bobo.
Nafas Rock 'N Roll dan Blues
masih terasa di album ini. Wajar,,
karena nyawa musik Slank ada di
situ.
Tahun 1993 bulan Desember,
Slank merilis Album ketiga yang
diberi judul Piss/Tiga. Semboyan
Peace di plesetkan menjadi Piss.
Semboyan Piss menjadi trend di
masa itu (mungkin juga sampai
sekarang). Hits single dari album
ini adalah Piss dan Kirim Aku
Bunga. Cover album ini adalah
seorang model yang meniru
pose Jim Morisson (The Doors).
Namun banyak yang
berpendapat bahwa model di
cover tersebut adalah Bimbim.
Tahun 1994, Slank lagi-lagi
merilis sebuah album yang diberi
titel Generasi Biroe. Lagu ini juga
sering dibawakan sampai saat
ini. Hits single dari album ini
adalah Generasi Biroe, Terbunuh
Sepi, dan juga Kamu Harus
Pulang yang sering dimainkan
saat ending show mereka.
Album ke lima mereka, Minoritas
dirilis pada Januari 1996.
Menampilkan single Bang Bang
Tut yang juga sukses dipasaran
dan masih sering dinyanyikan di
show mereka. Di album ini juga
Bimbim menyanyikan sebuah
lagu miliknya yang berjudul
Bidadari Penyelamat. Unik nya,,
lagu ini tidak ada aransemen
apapun. Hanya suara Bimbim
saja

slank

Slank
Asal
Jakarta - Indonesia
Tahun aktif
1983 - sekarang
Aliran
Rock, Blues
Label
Slank Records
Personil
Bimbim
Kaka
Ridho
Ivanka
Abdee Negara
Mantan personil
Bongky (bass)
Parlin Burman/Pay
Indra Q
Reynold
Situs web
www.slank.com
Slank adalah sebuah grup musik
di Indonesia. Dibentuk oleh
Bimbim pada 26 Desember 1983
karena bosan bermain musik
menjadi cover band dan punya
keinginan yang kuat untuk
mencipta lagu sendiri. Dan
berhasil menjadi salah satu
musisi bersejarah dan dikenang
serta berpengaruh sepanjang
masa di Indonesia. Selain itu
Slank juga menyandang predikat
Indonesia's Highest-Paid Music
Star (bintang musik berbayaran
termahal) pada tahun 2008 dan
2009 dengan honor Rp 500 Juta
per show.
Awal Karir
Cikal bakal lahirnya Slank adalah
sebuah grup bernama Cikini
Stones Complex (CSC) bentukan
Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim)
pada awal tahun 80-an. Band ini
hanya memainkan lagu-lagu
Rolling Stones dan tak mau
memainkan lagu dari band lain,
alhasil mereka akhirnya jenuh
dan menjelang akhir tahun 1983
grup ini dibubarkan.
Bimbim meneruskan semangat
bermusik mereka dengan kedua
saudaranya Denny dan Erwan
membentuk Red Evil yang
kemudian berganti nama jadi
Slank, sebuah nama yang
diambil begitu saja dari
cemoohan orang yang sering
menyebut mereka cowok
selengean dengan personel
tambahan Bongky (gitar) dan Kiki
(gitar). Kediaman Bimbim di Jl.
Potlot 14 jadi markas besar
mereka dan menjadi situs wajib
yang harus dikunjungi para
Slankers.
Mereka sempat tampil di
beberapa pentas dengan
membawakan lagu-lagu sendiri
sebelum Erwan memutuskan
mundur karena merasa tidak
punya harapan di Slank.
Dengan perjuangan panjang
terbentuklah formasi ke-13,
Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan
Indra, Slank baru solid.
Dengan formasi Bimbim (Drum),
Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka
(Vokal) dan Indra (Keyboard)
mereka mulai membuat demo
untuk ditawarkan ke perusahaan
rekaman.

Awal Terbentuknya Slank

Slank adalah nama salah satu
grup musik papan atas
Indonesia yang bermula dari
Desember 1983 dengan
pendirian Cikini Stones Complex
(CSC), grup musik yang terdiri
dari anak-anak SMA Perguruan
Cikini, Jakarta. Di sinilah Bimo
Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki
(gitar), Abi (bass), Uti (vokal) dan
Well Welly (vokal)
mengekspresikan kesukaan
mereka terhadap karya-karya
Rolling Stones.
Sayangnya grup ini tidak bisa
bertahan dan membubarkan diri.
Selanjutnya berturut-turut terjadi
perombakan personil sampai
akhirnya terbentuk formasi
ke-14 pada tahun 1996 yang
bertahan sampai sekarang.
Formasi akhir ini, yang dimulai
dari album ke-7 Slank, terdiri dari
Bimbim (drum), Kaka (vokal),
Ivanka (bass), Ridho (gitar) dan
Abdee (gitar).
Slank memiliki kelompok
penggemar yang fanatik, yang
dikenal sebagai Slankers.
Berikut ini sejarah singkat
tentang berdirinya Slank
Slank berdiri desember 1983.
dengan nama awal cikini stone
complex, dengan beranggotakan,
Bimo Setiawan (drum), Boy
(gitar), Kiki (gitar), Abi (bas), Uti
(vokal), Wel Welly (vokal).Mereka
sering membawakan musik2
dari Rolling Stone, idola mereka.
Di tengah jalan beberapa dari
mereka keluar. karena keuletan
Bimbim, panggilan Bimo
Setiawan membentuk band lagi
dan merubah nama menjadi Red
Evil. dengan formasi Bim2(drum),
Bongky (gitar), Kiki (gitar), Denny
(bas), Erwan (vokal). dan mereka
sudah mulai berani memainkan
lagu2 mereka sendiri.
Penampilan mereka diatas
panggung yang cenderung
seadanya dan slenge ’an.
sehingga para penonton sering
menyebut mereka band
slenge ’an. mulai saat itu nama
band mereka berubah menjadi
Slank.
Pergantian personil menjadi
kebiasaan dalam band ini. sudah
kali band ini ganti personil,
dengan personel Bim2(Drum),
Kaka(Vokal), Bongky(Bas), Indra
(Keyboard), Pay(Gitar).
Berkali-kali mengirim demo ke
berbagai label, berkali2pula
rekaman mereka ditolak. lalu
mereka bertemu dengan
seorang produser Budi Susatio.
setelah mendengarkan musik
mereka, Budi yakin bahwa musik
mereka akan banyak disukai.
karena musik mereka beda dari
musik mainstream pada masa
itu. Slank menggabungkan
antara POP, ROCK N ROLL, BLUES,
DAN ETNIK. yang menjadi warna
musik Slank.
Keyakinan Budhi terbukti. album
pertama SUIT …SUIT..HE.HE…
meledak di pasaran dengan hits
maafkan dan memang. dengan
album pertama itu pula slank
mendapat penghargaan
pertamanya di BASF award
sebagai pendatang baru terbaik.
sejak saat iu slank mulai dikenal
masyarakat seluruh indonesia,
dan terus berkarya. karya mereka
antara lain:
KAMPUNGAN,PISS,GENERASI BIRU,
MINORITAS.Setelah penggarapan
album minoritas slank
kehilangan 3 anggota sekaligus
Bongki,Indra,Pay (yang sekarang
sukses dengn BIP-nya). akhirnya
ka2 dan bim2 berjuang
mempertahankan band ini.
dengan 2 personel mereka
mencoba membuat album baru,
LAGI SEDIH. dengan dibantu Ivan
(bass) dan Reynold (gitar).
hingga akhirnya tahun 1996
terbentuk formasi ke-14 yang
terdiri dari Kaka (vokal), Bim2
(drum), Ivanka(bass), Ridho
(gitar), Abdee (gitar). hingga
sekarang mereka telah
menelurkan 14 album:
TUJUH,VIRUS,MATA HATI
REFORMASI,999+09,SATU-
SATU,PLUR,SLANKISS … BUT SURE.
ini belum termasuk album live
dan de best.Hingga sekarang
slank masih berkarya dan banyak
memiliki penggemar yang biasa
menyebut diri mereka SLANKERS.
mereka cenderung setia pada
slank. karena mereka
menganggap musik slank adalah
musik jujur apa adanya. yang
mewaili jiwa dan semangat
muda.