Saturday, July 17, 2010

profil abdee

ABDEE : DIHARAPKAN JADI
ANGGOTA DPR, MALAH JADI
GITARIS
Dilarang main musik malah
jadi pemusik, itulah Abdee
Negara. Cowok kelahiran
Donggala, 28 Juni 1968.
Bokapnya, andi Cella Nurdin,
mantan anggota DPR. Wajar
kalo ia menginginkan Abdee,
anak ketujuh dari delapan
bersaudara, bisa ngikutin
jejaknya. "Mungkin karena
ortu gua melihat kakak gua
yang juga main musik,
sekolahnya gagal." Toh ia
ngotot pengen pol-polan.
Karena permintaannya untuk
dibeliiin gitar nggak pernah
dikabulkan, dia sempat
berpikir diperlakukan
diskriminatif oleh sang bokap.
Beruntung hal itu nggak
sampe menyurutkan niatnya
untuk bermusik. Sejak SMP
diam-diam Abdee sudah
bergabung dengan teman-
temannya yang berusia jauh
lebih tua dan rata-rata sudah
punya pengalaman.
Abdee pun tambah pede
waktu diberi kesempatan
nyanyi sekaligus main gitar di
pesta ultah adiknya. Dengan
dalih sumpek dikampung
halaman, Abdee ngerengek
untuk nerusin sekolah ke SMU
1 Palu. Padahal ia mengincar
fasilitas ngeband disana yang
tentu saja lebih komplit
ketimbang Donggala. "Gue
pingin ngerasain pegang gitar
elektrik itu kayak apa."
Katanya jujur. Disana, ia
memang sempat bikin
Interview Band bareng
Hengky Supit – mantan vokalis
Whizzkid. "Dulu sebenarnya
gue ngebet pengen jadi
vokalis, tapi kalo pas nyanyi
suara gue kedengaran ancur.
Ya udah milih gitar aja," dia
tertawa geli.
Ketika itu sang nyokap yang
sering ngasih duit kalo dia
butuh buat beli senar gitar.
Untung, sekolahnya nggak
berantakan. Abdee bahkan
pernah masuk ranking III dan
lolos Sipenmaru (sekarang
UMPTN). Keinginan main
musik yg begitu kuat
menyebabkan kuliahnya di
Fakultas Ekonomi di
Universitas tadukalo, Palu,
Cuma dijalaninya sebulan.
Tanpa gitar ditangan apalagi
punya kenalan, Abdee ngabur
ke Jakarta pada 1988. Sejak
itu ortunya sadar niat Abdee
nggak bisa dibendung dan
mereka mulai mendukung.
Sayang, pertemanan Abdee
dengan dunia musik telah
mengantarnya ke dunia
alcohol. Padahal jujur saja dia
mengaku Cuma pingin meniru
artis kondang. Abis dengan
teler dia serasa sudah jadi
pemusik beneran. Sampai
suatu hari seorang teman
menegurnya.
"Ngapainmabuk ? Musisi top
itu terkenal dulu baru mabuk,
Lu terkenal aja belum udah
mabuk-mabukan." Kalimat itu
sangat membekas dihatinya.
"Sekarang kalimat itu yang
selalu saya omongkan ke
murid-murid saya kalo mereka
mabuk," kata instruktur gitar
ini.
Sejak ikut Indra Lesmana
Workshop,yg ditekuninya
selama enam bulan,
pergaulannya dengan musisi
mulai luas. Adalah ote Abadi,
gitaris kelompok Leo Kristi,
yang pertama mengajaknya
rekaman. "Gue punya gitar
sendiri sejak jadi professional
(dibayar) di musik.
Sebelumnya pinjam sana-sini."
Penggemar motorcross dan
mancing ini sempat lepas gitar.
Keterlibatannya sebagai stage
manager dan music director
pada rumah produksi milik
penyanyi jazz Ermy Kulit, telah
membuka matanya. "Ternyata
musik itu bukan Cuma main
gitar, tapi ada juga segi
entertain dan bisnisnya,"
simpul suami Nita (26) dan
bapak dari Andi Alanis (14
bulan). Dengan Ermy Kulit
Cuma bertahan sebentar, ia
segera menyambar kembali
gitarnya. Dan
menggelendanglah dari satu
pub ke pub yang lain, bantuin
banyak pemusik. Nah
pergulatan itulah yang
mengantarnya pada Slank.
Sayang, sang bokap nggak
sempat menyaksikan
keberhasilannya.
"Sebelum meninggal, dia
bilang pengen melihat gue
manggung. Tapi keinginannya
itu nggak kesampaian," Abdee
menerawang masa lalu. Ia
pernah salah menafsirkan
Slank sebagai grup yang
nggak mampu memainkan
blues (kecuali Pay). "Ternyata
personel Slank itu anak Blues
semua." Katanya. Secara
musical, Abdee Negara
mungkin memberikan
kontribusi yang besar
terhadap Slank. Tapi
kehadirannya diakui telah
membuat Slank lebih seger.

No comments:

Post a Comment

harap komentar kamu tidak berbau sex,sara,pelecehan,penghinaan dan sebagainya.